Kado XI IPA-1

Surprise 2 June

Hari ini Selasa tanggal 2 Juni, seperti biasa jam ke- 7 dan 8 aku mesti ngajar kelas XI IPA-1. Aku menuju ke ruang matematika 2. Oh ya disekolah kami diberlakukan moving class, jadi tiap ganti mata pelajaran ya ganti ruang sesuai dengan ruang mapel masing-masing. Agaknya ada yang aneh hari ini. Kalo biasanya anak-anak dah pada ngumpul didepan kelas, tapi kali ini tak seorang pun kelihatan. Ya udah aku masuk duluan sambil nunggu anak-anak. Tak berapa lama muncul beberapa anak.
“ Mana yang laen “ tanyaku.
“ Ndak tahu pak mungkin masih dibelakang “ jawab Winanti yang pernah ikut audisi nyanyi ndangdut di RTnya. Pelajaran belum kumulai soalnya baru 7 anak dari 34 anak yang hadir. Biasanya terlambat 5 menit masih kumaklumi barangkali masih ada kegiatan atau urusan dengan mapel sebelumnya. Lagian hari ini aku ndak menjelaskan materi karena dah kelar minggu kemarin, jadi tinggal latihan soal-soal untuk persiapan ujian semester. Sambil menunggu anak-anak yang laen, aku siapkan soal buat latihan kali ini .
Setelah 10 menit berlalu tak seorangpun datang. Sebenarnya aku dah 10% marah tapi tak kutampakkan, raut mukaku pun masih datar-datar aja seolah tak ada letupan emosi didalamnya. Lantas Indah yang punya mata indah kayak bola pimpong kusuruh tuk mencari temannya yang lain.
“ Indah cari temannya, yang laen ngerjakan latihan soal semester di buku paket halaman 300” perintahku.
Kemudian Indah masuk lagi dengan satu temannya.
“ Pak cuma dapat satu yang laen nggak tahu” ujar Indah.
“ Lho Ndah, Manohara baru meloloskan diri dari Singapura kemarin kok dah kamu bawa kesini” kelakarku. Indah makin bingung dengan ucapanku.
“ Pak ini Fitri Huruhara bukan Manohara” jawab Indah.
“ Ya udah duduk sana kan sama-sama hara to“ .Kemarahanku dah naik 15 % tapi kutahan untuk tidak mengeluarkan kata-kata marah, soalnya yang didalam kelas ini tak layak untuk dimarahi. Yang bikin gregetan ya yang masih diluar. Sambil pura-pura sibuk nyiapkan soal latihan aku mulai mikir ngatur rencana kemarahanku sama anak-anak yang terlambat masuk kelas pantasnya diapakan mereka. Tapi jujur aja aku ndak percaya kalo anak-anak XI IPA-1 mau bikin ulah, soalnya selama aku jadi wali kelasnya mereka ndak pernah bertingkah yang menjengkelkan. Walau sok telat mbayar SPP mereka nampak ceria aja lucu, dan polos. Kini aku yang jadi mbingungi, kira-kira ada apa ini kok ndengaren.
Seperempat jam berlalu, tiba-tiba segerombolan anak masuk dengan tiba-tiba dengan mengangkat tangan mereka seolah demo menurunkan harga BBM . Semangatnya tak kalah dengan mahasiswa UI yang mau menerobos gerbang gedung MPR/DPR. Andi tampak paling semangat seolah melupakan problemnya mo ikut study tour apa ndak. Tapi anehnya kok tepuk-tepuk tangan ya sambil bawa kue tar yang ada lilinnya dan nyanyi ….” Selamat Ulang Tahun…. Kami Ucapkan ….Selamat Panjang Umur Kita kan Doakan … de es te. Oooo alaaah ternyata kamu-kamu bikin kejutan to sama bapak. Si Manohara eh Fitri Huruhara dengan nafas yang masih tersengal soalnya tadi dia berperan jadi anak yang sakit trus diculik ama Indah dari UKS. Bersuara lagi ….. ti..ti up lilin….nya … tiup liliiiiiin..nya ..tiiiiiup ..lilinya cekalang juga…cekalaaang juga. Akhirnya buyar semua strategi yang dah tak susun, sederet sanksi yang mesti kuberikan sama anak-anak yang sengaja mau bolos ato mogok belajar. Kemarahanku yang sudah mencapai 25% akhirnya leleh bak gunung es yang mencair karena pemanasan global.
Emang hari ini aku ulang tahun tapi seperti tahun-tahun sebelumnya aku ndak pernah nggagas. Tapi ya udahlah .. itu bentuk perhatian kalian ma bapak. Makasih ya .. moga sukses juga buat kalian semua. Rajinlah belajar… Tekunlah beribadah .. dan Berkaryalah selagi bisa dan ada kesempatan. Do’a bapak menyertai kalian semua