Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Senin, Oktober 26, 2009

Soal Remidi Midsem 1

Buat anak-anak siswa kelas XII IPA yang belum tuntas ulangan midsem semester 1 silahkan mengikuti remidial penugasan berikut :
Diskusikan dengan kelompok belajar kalian hingga memahami penyelesaian soal-soal berikut kemudian tulis dan kumpulkan paling lambat tanggal 31 Oktober 2009.

Jumat, Oktober 09, 2009

Bangun Cinta

Bangun Cinta Bukan Jatuh Cinta



Sebuah catatan kecil buat anak-anakku siswa SMA Negeri 1 Lasem khususnya kelas XII IPA yang tengah beranjak remaja dewasa. Melengkapi diskusi kita saat menjelang liburan lebaran kemarin, ini sebuah artikel untuk kita renungkan.
Standar kompetensi : cinta antara sesama manusia ( bukan cinta yang hakiki pada Sang Khaliq).
Kompetensi dasar : membangun cinta bukan lagi jatuh cinta .
Materi ;
Kenapa mesti jatuh cinta ? Kata jatuh biasanya berakibat pada sesuatu yang meyakitkan, seperti jatuh miskin, jatuh talak, jatuh ciblok (dari pohon), jatuh dari sepeda.

Jatuh Cinta

Mengapa Pria dan Wanita Jatuh Cinta



Mari kita merenung sejenak mengapa pria dan wanita saling jatuh cinta. Kata pak ustadz... ”udah kodrat mas’ ... ya udah wassalam nggak usah ngebahas. Kita coba-coba untuk berpikir aja... katanya la’allakun tatafakkarun.. he he.
Orang jatuh cinta adalah perasaan terdalam dan membuat hati termenung “Mengapa aku bahagia bersama dia”. Saya mungkin memang bukan pujangga cinta yang dapat membuat kata-kata penakluk hati alias rayuan gombal.

Teori Belajar Skinner

TEORI BELAJAR
KONDISIONING OPERAN B.F SKINNER

PENDAHULUAN
Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlav (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt.
Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau Penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah,tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.